Jumat, 23 Desember 2011

Motor Bekas Injeksi, Pasaran Susah Ditebak

Motor Bekas Injeksi, Pasaran Susah Ditebak

 Pada 2013 PT Astra Honda Motor (AHM) memploklamirkan sebagai tahun injeksi untuk semua motor produknya. Beberapa tipe motor yang diproduksi dikeluarkan versi injeksinya.

Kalau kita kilas balik, sebenarnya tren injeksi sudah muncul beberapa tahun lalu. Honda memelopori dengan produk Supra X 125 PGM-FI alias Honda Susi (Supra Injeksi). Yang merupakan motor injeksi pertama di Tanah Air.

Selanjutnya generasi injeksi berikutnya adalah Yamaha yang mengeluarkan produk injeksinya pada mesin sport, Yamaha V-ixion. Dan yang tidak mau kalah pabrikan Suzuki juga mengeluarkan injeksi, tetapi sejurus dengan motornya yang jarang di pasaran, injeksi Suzuki pun kurang familiar di masyarakat.

Setelah beberapa tahun, sekarang injeksi mulai akrab di masyarakat. Sebabnya, pengaruh keberhasilan Yamaha memasarkan V-ixion injeksi yang sampai sekarang tergolong laku. Sebaliknya motor injeksi produk Honda di pasaran masih kurang terdengar. Walau masih ada, harga pasarannya jatuh.

MOTOR Plus penasaran, sebenarnya bagaimana gambaran harga seken motor injeksi ini. Beberapa showroom motor bekas yang ada di Jakarta menjadi sampel. Salah satunya di Motor Cahaya Prima (MCP) di Jl. Rawabelong, Jakarta Barat. Menurut pengakuan Hendri dari MCP, pasaran injeksi yang bagus hanya V-ixion.

"Pedagang hanya menyesuaikan mana yang jadi incaran masyarakat. Yang paling banyak ya V-ixion. Untuk merek lain, seperti Supra X 125 PGM-FI dan Suzuki Shogun 125 FI, mereka tidak nggak berani menyetok. Jarang orang cari dan harganya jatuh," terangnya.

Hal yang hampir sama dikemukakan Wanto dari Manca Motor di Jl. Basuki Rahmat, Cipinang, Jakarta Timur. Untuk Supra X PGM-FI jarang sekennya. "Sudah lama nggak ada barangnya," ungkapnya.

Lain lagi yang diungkap Thomas yang showroom motor sekennya ada di daerah Ciledug, Tangerang. Selain harganya sudah jatuh, menurutnya juga pembeli nggak begitu suka dengan injeksi Honda. "Contohnya Honda CBR 150 2011. Ini motor injeksi juga yang harga sekennya masih di kisaran Rp 44 juta. Orang pilih Ninja 250R," ungkap Thomas.

Sedangkan Hendri punya pendapat beda soal harga CBR. "Mungkin karena motor baru, orang lagi atau masih senang pakai motor baru. Motor sekennya memang masih belum ada," tambahnya.

Thomas melanjutkan, sebenarnya teknologi injeksi bagus, tapi masyarakat kita amsih belum begitu terlalu familiar dengan injeksi. "Mereka mau modifikasi susah. Kalau ada kerusakan injeksinya, harus diganti," lanjut Thomas.

Berbeda dengan karburator, kalau rusak karburator, paling dibersihin. Banyak mekanik bisa, harganya nggak semahal injeksi. Ooo gitu.  (motorplus-online.com)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money