Minggu, 13 November 2011

Honda CRF 250L, Trail Bermesin Honda CBR 250R!

Honda CRF 250L, Trail Bermesin Honda CBR 250R!


Wow, ini dia salah satu gacoan Honda yang kabarnya bakal dirilis di Tokyo Motor Show 2011. Menjadi lebih "wow" karena mesin yang dipakai oleh Honda CRF 250L ini ternyata serupa Honda CBR 250R.

Mesin Honda CBR 250R memang tergolong kompak. Satu silinder dengan dimensi yang tidak terlalu besar. Selain ringan performannya juga mumpuni dipasang pada sebuah trail yang menuntut putaran bawah bengis.

Honda juga sengaja mendesain motor ini sebagai trail "dual purpose" yang bisa digeber di jalanan juga medan off road. Salah satu cirinya adalah masih memiliki perangkat lalu lintas seperti lampu dan spion.

Perawatan Matik Cek Usia Pakai Komponen

Perawatan Matik Cek Usia Pakai Komponen

 

Memasuki tahun kedua apalagi ketiga biasanya skubek sudah mulai ‘belanja’. Maksudnya, ada beberapa komponen yang wajib diganti dengan alasan karena usia pemakaian.

Penggantian ini sebenarnya ada kaitannya dengan cara pemakaian. “Kalau pemakaiannya baik, tidak kasar, penggunaan komponen bisa lebih lama lagi,” ungkap Ricky, punggawa Duta Motor, bengkel matik di Jl. AMD, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Ia juga menambahkan untuk menjaga kondisi motor tetap dalam kondisi prima, disarankan servis rutin setiap dua bulan sekali. “Cek karburator, busi, dan juga membuka filter udara,” jelas Ricky. 

 

Selain itu yang perlu diingat, ada komponen CVT yang punya masa pakai tertentu. Yakni belt. Lantaran dibuat dari bahan campuran rubber, tentu kelamaan akan mengalami keausan. Umumnya memanjang atau retak-retak sisi dalamnya. Efeknya akan membuat daya cengkramnya terhadap puli jadi melemah. Sehingga mulai timbul gejala selip.

“Perhatikan v-belt, diganti setiap 20-25 ribu km dan diservis tiap 10 ribu km. Walau secara fisik masih kelihatan baik,” tambah M. Abidin, Manager Technical Service Division dari PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).

Servis karburator bisa dilakukan setiap 3 bulan sekali. Seiap 15.000 km, disarankan servis besar dan sekir klep agar mesin dalam kondisi bagus dan motor tidak ngadat atau mogok, karena biasanya kotoran sering mengganjal di klep.

Oli mesin sangat penting peranannya untuk melumasi komponen mesin. Baiknya, ganti oli setiap 2.000-3.000 km, jangan menanti minyak pelumas berwarna kehitaman karena diyakini akan mempengaruhi kinerja mesin. “Sebaiknya servis motor di bengkel resmi, jika ada kerusakan lebih mudah ditangani,” tambah Modus Vivendi, Spare-Part Division Head Honda Sales Operation Region Bali.

 

Ia juga menyarankan agar selalu pakai spare-parts asli. Lebih baik mahal sedikit tapi puas dan tahan lama daripada memakai yang tidak asli meski murah tetapi tidak tahan lama. 

 

Ricky menambahkan musim kemarau lalu jika tidak hat-hati akan menyebabkan tingkat keausan komponen jadi lebih tinggi. “Kendala getar yang timbul, disebabkan oleh debu dan kotoran yang hinggap dalam ruang CVT,” mantapnya.
(motorplus-online.com) 

Bahaya, Lampu HID Putih Nggak Tembus Hujan!

Bahaya, Lampu HID Putih Nggak Tembus Hujan!

Keren, tapi bisa cilaka di hujan dan kabut
Saat ini penggantian lampu standar dengan jenis HID sudah sangat jamak dilakukan banyak pemilik motor. Karena ingin mengejar tampilan atau demi fashion, memilih mengganti lampu standar dengan jenis ini. Hasilnya sih keren. Tapi ketika musim hujan seperti sekarang ada sedikit kendala. Bukannya gaya malah bisa cilaka. Apa sebab? 

Umumnya lampu HID dipilih karnea cahayanya yang putih. Memang efek sinar putih terlihat keren dan elegan. "Tapi, jika ketemu hujan atau kabut, sinarnya tidak bisa menembus," kata Ko Shandy, spesialis custom lampu yang pernah nampang di rubrik profil edisi 645 lalu.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money