Kamis, 30 Juni 2011

info dan tips safety reding saat touring

Seperti yang kita ketahui di Indonesia persentasi orang yang memiliki kendaraan roda dua lebih banyak ketimbang lainnya. Dan tidak semua pengendara motor rapi, tertib dan teratur. Malah lebih banyak yang amburadul dan ugal-ugalan.
Bagi para Club-Club dan Komunitas-Komunitas motor, pastinya sudah tau tata cara dalam berkendara selama di jalan. Baik secara personal maupun touring.
Nah supaya kita bisa lebih aman dan nyaman selama dalam perjalanan menggunakan kendaraan bermotor, ada baiknya temen-temen mengetahui tata cara dan sedikit tips dalam berkendaraan selama touring.
Safety Riding adalah cara berkendara yang aman dan nyaman baik bagi pengendara itu sendiri maupun terhadap pengendara lain.
Point-point yang harus di perhatikan :
  • Kelengkapan kendaraan bermotor standar.
  • Kaca spion wajib ada 2 buah di kiri dan kanan.
  • Lampu depan, lampu rem, riting kiri-kanan, klakson yang berfungsi.
  • STNK dan SIM selalu siap / tidak expired.
  • Plat Nomor depan belakang.
  • Memakai perlengkapan Safety Riding yang relatif paling aman apabila tanpa disengaja terjebak dalam situasi terburuk / kecelakaan.
  • Mematuhi peraturan lalu lintas. Paham rambu-rambu lalu lintas.
  • Hindari berkendara agresif. Sabar dan sopan dalam berkendara. Timbulkan simpaty/kekaguman pemakai jalan lain terhadap prilaku berkendara kita. Tidak gampang terprovokasi dengan pemakai jalan lain, tidak arogan.
  • Mengerti posisi sesama pengendara/pemakai jalan bahwa jalan raya digunakan untuk bersama. Jadi sebisa mungkin menghindari perilaku-perilaku seperti meng-klakson berlebihan, menggunakan aksesoris yang dapat mengganggu pemakai jalan lain seperti klakson kebo/anjing, sirine, strobo dsb. Prinsipnya, The Road is Not Yours Brother.
Istilah-Istilah Dalam Touring :
  • Kapten = Pimpinan Touring
  • Vorijder = Yang ngatur jalan dan harus tau tekhnik isyarat tangan
  • Safety Officer = yang ngarahin keselamatan anggota tour.
  • Sweeper = Pengatur barisan (formasi)
  • Technical Officer = Bagian Teknik untuk kerusakan kecil.
Bentuk Barisan Saat Touring
1. Isyarat Formasi 1 Baris
Tangan kiri tergenggam dan jari telunjuk di acungkan keatas. Captain menginstruksikan agar formasi barisan berbentuk berurut. Peserta bebas menentukan posisinya terhadap badan jalan

2. Isyarat Formasi 2 Baris
Isyarat-Formasi-2-Baris
Isyarat-Formasi-2-Baris-2
Tangan kiri tergenggam, Jari telunjuk dan jari tengah di acungkan keatas. Captain menginstruksikan agar formasi barisan berbentuk zig-zag.
3. Isyarat Formasi Parade
Tangan kiri tergenggam, Jari telunjuk dan jari kelingking di acungkan keatas. Captain menginstruksikan agar formasi barisan berbentuk 2 baris berbanjar.
Isyarat-Formasi-Parade
Isyarat-Formasi-Parade-1
Nah tata cara barisan seperti ini, hukumnya wajib dalam touring bermotor. Namun dalam keseharian bisa juga di implementasikan, yaitu agar menjaga jarak dengan kendaraan di depannya. Jika suatu waktu kendaraan di depan anda mengerem mendadak, anda tidak akan ikut menabrak dan tertabrak juga…


Semoga info dan tips ini membantu :)

Perbedaan geng montor ,club montordan motor comunitiy

Tahun-tahun sekarang entah karena alasan latah atau cuma sekadar meramaikan, banyak club-club motor menjamur diberbagai daerah.
Mulai dari club yang dibawah bendera pabrikan (masing-masing jenis kendaraan) hingga yang berdasarkan hobi atau sekedar perkumpulan. Bahkan tiap daerah pun sudah memiliki ratusan club atau community motor.

Walaupun begitu, masih banyak orang yang salah pengertian terhadap kehadiran club motor. Banyak masyarakat awam yang menyamakan club motor yang secara keseluruhan isinya orang-orang baik tetapi dicap sebagai geng motor yang anarkis.

Untuk itu, mari kita lihat perbedaan antara Geng Motor, Club Motor dan Motor Community.


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money