Senin, 14 November 2011

promosi montor banyak gunakan spg cwek sexsi

BANYAK GUNAKAN CWEK UNTUK  IKLAN MONTOR


bayak iklan -iklan yang menggunakan jasa spg ,diantaran promosi penjualan montor bareu /promosi montor baru .hal itu dikarnakan efek dari iklan yang menggunakan jasa spg sangat perpengaruh besar dalam omset penjualan ,terlebih sang spg lebih heboh dalam pemakain baju atau pun gaya-gaya saat naik montor 

terkadang iklan sang spg dituntut bersifat porno aksi ,bah kan terkadang lebih berani membuka aurotnya demi iklan tsb
di dalam loncing sbuah spedah montor para spg dituntut untuk melakukan adegan strptis 
 berikut foto cwek dal iklan sbuah montor disalah satu acara









sumber ;obonxlely.blogspot.com

Ketika ada iklan Motor Baru, orang-orang banyak membelinya padahal mereka masih memilki Motor yang masih layak pakai di rumah yang masih berfungsi. Begitu juga dengan handphone dan Produk elektronik. Begitulah efek dari iklan. Iklan merayu calon pembeli dalam dua cara. 1. Ada iklan yang sesuai kenyataan atau disebut juga 'persuasi logis' contohnya mobil ini dapat menempuh jarak 20 km per liter. 2. Ada juga iklan yang melemahkan kewaspadaan atau disebut 'pengaruh non-rasional' contohnya seorang wanita cantik kemudian datang dan mengitari mobil. Neuromaketing merupakan disiplin ilmu yang mempelajari respons pikiran konsumen terhadap rangsangan pemasaran. Meskipun demikian, dampak iklan pada fungsi otak seperti yang dipelajari dalam neuromarketing masih belum jelas. Namun saat ini, para peneliti di University of California, Los Angeles dan George Washington University telah menunjukkan bahwa beberapa jenis iklan mampu membangkitkan aktivitas otak pada berbagai tingkat, tergantung penggunaan tipe iklannya persuasi logis atau pengaruh non-rasional. Penelitian yang dimuat dalam Journal of Neuroscience, Psychology, and Economics ini menemukan bahwa daerah otak yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan pengolahan emosional menjadi lebih aktif ketika individu melihat iklan yang menggunakan teknik persuasi logis daripada melihat iklan yang menggunakan teknik pengaruh non-rasional. Daerah otak ini menghambat individu untuk merespons rangsangan tertentu. "Aktivitas otak berada pada tingkat rendah ketika melihat iklan yang menggunakan gambar pengaruh non-rasional. Hal itu kurang menghambat perilaku seseorang dalam merespons rangsangan tertentu. Artinya, kemampuan seseorang untuk menahan diri berkurang ketika akan membeli produk yang digambarkan dalam iklan dengan teknik pengaruh non-rasional," tutur Dr. Ian Cook, profesor psikiatri di Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior di UCLA. Dr. Cook dan rekan-rekannya memperlihatkan gambar-gambar iklan kepada 24 orang dewasa sehat yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 13 orang laki-laki sambil dicatat aktivitas listrik di otaknya dengan menggunakan electroencephalography (EEG). Setiap peserta diperlihatkan 24 iklan yang dimuat di majalah dan surat kabar.

Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Ketika ada iklan Motor Baru, orang-orang banyak membelinya padahal mereka masih memilki Motor yang masih layak pakai di rumah yang masih berfungsi. Begitu juga dengan handphone dan Produk elektronik. Begitulah efek dari iklan. Iklan merayu calon pembeli dalam dua cara. 1. Ada iklan yang sesuai kenyataan atau disebut juga 'persuasi logis' contohnya mobil ini dapat menempuh jarak 20 km per liter. 2. Ada juga iklan yang melemahkan kewaspadaan atau disebut 'pengaruh non-rasional' contohnya seorang wanita cantik kemudian datang dan mengitari mobil. Neuromaketing merupakan disiplin ilmu yang mempelajari respons pikiran konsumen terhadap rangsangan pemasaran. Meskipun demikian, dampak iklan pada fungsi otak seperti yang dipelajari dalam neuromarketing masih belum jelas. Namun saat ini, para peneliti di University of California, Los Angeles dan George Washington University telah menunjukkan bahwa beberapa jenis iklan mampu membangkitkan aktivitas otak pada berbagai tingkat, tergantung penggunaan tipe iklannya persuasi logis atau pengaruh non-rasional. Penelitian yang dimuat dalam Journal of Neuroscience, Psychology, and Economics ini menemukan bahwa daerah otak yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan pengolahan emosional menjadi lebih aktif ketika individu melihat iklan yang menggunakan teknik persuasi logis daripada melihat iklan yang menggunakan teknik pengaruh non-rasional. Daerah otak ini menghambat individu untuk merespons rangsangan tertentu. "Aktivitas otak berada pada tingkat rendah ketika melihat iklan yang menggunakan gambar pengaruh non-rasional. Hal itu kurang menghambat perilaku seseorang dalam merespons rangsangan tertentu. Artinya, kemampuan seseorang untuk menahan diri berkurang ketika akan membeli produk yang digambarkan dalam iklan dengan teknik pengaruh non-rasional," tutur Dr. Ian Cook, profesor psikiatri di Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior di UCLA. Dr. Cook dan rekan-rekannya memperlihatkan gambar-gambar iklan kepada 24 orang dewasa sehat yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 13 orang laki-laki sambil dicatat aktivitas listrik di otaknya dengan menggunakan electroencephalography (EEG). Setiap peserta diperlihatkan 24 iklan yang dimuat di majalah dan surat kabar.

Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Ketika ada iklan Motor Baru, orang-orang banyak membelinya padahal mereka masih memilki Motor yang masih layak pakai di rumah yang masih berfungsi. Begitu juga dengan handphone dan Produk elektronik. Begitulah efek dari iklan. Iklan merayu calon pembeli dalam dua cara. 1. Ada iklan yang sesuai kenyataan atau disebut juga 'persuasi logis' contohnya mobil ini dapat menempuh jarak 20 km per liter. 2. Ada juga iklan yang melemahkan kewaspadaan atau disebut 'pengaruh non-rasional' contohnya seorang wanita cantik kemudian datang dan mengitari mobil. Neuromaketing merupakan disiplin ilmu yang mempelajari respons pikiran konsumen terhadap rangsangan pemasaran. Meskipun demikian, dampak iklan pada fungsi otak seperti yang dipelajari dalam neuromarketing masih belum jelas. Namun saat ini, para peneliti di University of California, Los Angeles dan George Washington University telah menunjukkan bahwa beberapa jenis iklan mampu membangkitkan aktivitas otak pada berbagai tingkat, tergantung penggunaan tipe iklannya persuasi logis atau pengaruh non-rasional. Penelitian yang dimuat dalam Journal of Neuroscience, Psychology, and Economics ini menemukan bahwa daerah otak yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan pengolahan emosional menjadi lebih aktif ketika individu melihat iklan yang menggunakan teknik persuasi logis daripada melihat iklan yang menggunakan teknik pengaruh non-rasional. Daerah otak ini menghambat individu untuk merespons rangsangan tertentu. "Aktivitas otak berada pada tingkat rendah ketika melihat iklan yang menggunakan gambar pengaruh non-rasional. Hal itu kurang menghambat perilaku seseorang dalam merespons rangsangan tertentu. Artinya, kemampuan seseorang untuk menahan diri berkurang ketika akan membeli produk yang digambarkan dalam iklan dengan teknik pengaruh non-rasional," tutur Dr. Ian Cook, profesor psikiatri di Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior di UCLA. Dr. Cook dan rekan-rekannya memperlihatkan gambar-gambar iklan kepada 24 orang dewasa sehat yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 13 orang laki-laki sambil dicatat aktivitas listrik di otaknya dengan menggunakan electroencephalography (EEG). Setiap peserta diperlihatkan 24 iklan yang dimuat di majalah dan surat kabar.

Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Ketika ada iklan Motor Baru, orang-orang banyak membelinya padahal mereka masih memilki Motor yang masih layak pakai di rumah yang masih berfungsi. Begitu juga dengan handphone dan Produk elektronik

Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Ketika ada iklan Motor Baru, orang-orang banyak membelinya padahal mereka masih memilki Motor yang masih layak pakai di rumah yang masih berfungsi. Begitu juga dengan handphone dan Produk elektronik. Begitulah efek dari iklan. Iklan merayu calon pembeli dalam dua cara. 1. Ada iklan yang sesuai kenyataan atau disebut juga 'persuasi logis' contohnya mobil ini dapat menempuh jarak 20 km per liter. 2. Ada juga iklan yang melemahkan kewaspadaan atau disebut 'pengaruh non-rasional' contohnya seorang wanita cantik kemudian datang dan mengitari mobil. Neuromaketing merupakan disiplin ilmu yang mempelajari respons pikiran konsumen terhadap rangsangan pemasaran. Meskipun demikian, dampak iklan pada fungsi otak seperti yang dipelajari dalam neuromarketing masih belum jelas. Namun saat ini, para peneliti di University of California, Los Angeles dan George Washington University telah menunjukkan bahwa beberapa jenis iklan mampu membangkitkan aktivitas otak pada berbagai tingkat, tergantung penggunaan tipe iklannya persuasi logis atau pengaruh non-rasional. Penelitian yang dimuat dalam Journal of Neuroscience, Psychology, and Economics ini menemukan bahwa daerah otak yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan pengolahan emosional menjadi lebih aktif ketika individu melihat iklan yang menggunakan teknik persuasi logis daripada melihat iklan yang menggunakan teknik pengaruh non-rasional. Daerah otak ini menghambat individu untuk merespons rangsangan tertentu. "Aktivitas otak berada pada tingkat rendah ketika melihat iklan yang menggunakan gambar pengaruh non-rasional. Hal itu kurang menghambat perilaku seseorang dalam merespons rangsangan tertentu. Artinya, kemampuan seseorang untuk menahan diri berkurang ketika akan membeli produk yang digambarkan dalam iklan dengan teknik pengaruh non-rasional," tutur Dr. Ian Cook, profesor psikiatri di Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior di UCLA. Dr. Cook dan rekan-rekannya memperlihatkan gambar-gambar iklan kepada 24 orang dewasa sehat yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 13 orang laki-laki sambil dicatat aktivitas listrik di otaknya dengan menggunakan electroencephalography (EEG). Setiap peserta diperlihatkan 24 iklan yang dimuat di majalah dan surat kabar.

Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Ketika ada iklan Motor Baru, orang-orang banyak membelinya padahal mereka masih memilki Motor yang masih layak pakai di rumah yang masih berfungsi. Begitu juga dengan handphone dan Produk elektronik. Begitulah efek dari iklan. Iklan merayu calon pembeli dalam dua cara. 1. Ada iklan yang sesuai kenyataan atau disebut juga 'persuasi logis' contohnya mobil ini dapat menempuh jarak 20 km per liter. 2. Ada juga iklan yang melemahkan kewaspadaan atau disebut 'pengaruh non-rasional' contohnya seorang wanita cantik kemudian datang dan mengitari mobil. Neuromaketing merupakan disiplin ilmu yang mempelajari respons pikiran konsumen terhadap rangsangan pemasaran. Meskipun demikian, dampak iklan pada fungsi otak seperti yang dipelajari dalam neuromarketing masih belum jelas. Namun saat ini, para peneliti di University of California, Los Angeles dan George Washington University telah menunjukkan bahwa beberapa jenis iklan mampu membangkitkan aktivitas otak pada berbagai tingkat, tergantung penggunaan tipe iklannya persuasi logis atau pengaruh non-rasional. Penelitian yang dimuat dalam Journal of Neuroscience, Psychology, and Economics ini menemukan bahwa daerah otak yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan pengolahan emosional menjadi lebih aktif ketika individu melihat iklan yang menggunakan teknik persuasi logis daripada melihat iklan yang menggunakan teknik pengaruh non-rasional. Daerah otak ini menghambat individu untuk merespons rangsangan tertentu. "Aktivitas otak berada pada tingkat rendah ketika melihat iklan yang menggunakan gambar pengaruh non-rasional. Hal itu kurang menghambat perilaku seseorang dalam merespons rangsangan tertentu. Artinya, kemampuan seseorang untuk menahan diri berkurang ketika akan membeli produk yang digambarkan dalam iklan dengan teknik pengaruh non-rasional," tutur Dr. Ian Cook, profesor psikiatri di Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior di UCLA. Dr. Cook dan rekan-rekannya memperlihatkan gambar-gambar iklan kepada 24 orang dewasa sehat yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 13 orang laki-laki sambil dicatat aktivitas listrik di otaknya dengan menggunakan electroencephalography (EEG). Setiap peserta diperlihatkan 24 iklan yang dimuat di majalah dan surat kabar.

Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Ketika ada iklan Motor Baru, orang-orang banyak membelinya padahal mereka masih memilki Motor yang masih layak pakai di rumah yang masih berfungsi. Begitu juga dengan handphone dan Produk elektronik. Begitulah efek dari iklan. Iklan merayu calon pembeli dalam dua cara. 1. Ada iklan yang sesuai kenyataan atau disebut juga 'persuasi logis' contohnya mobil ini dapat menempuh jarak 20 km per liter. 2. Ada juga iklan yang melemahkan kewaspadaan atau disebut 'pengaruh non-rasional' contohnya seorang wanita cantik kemudian datang dan mengitari mobil. Neuromaketing merupakan disiplin ilmu yang mempelajari respons pikiran konsumen terhadap rangsangan pemasaran. Meskipun demikian, dampak iklan pada fungsi otak seperti yang dipelajari dalam neuromarketing masih belum jelas. Namun saat ini, para peneliti di University of California, Los Angeles dan George Washington University telah menunjukkan bahwa beberapa jenis iklan mampu membangkitkan aktivitas otak pada berbagai tingkat, tergantung penggunaan tipe iklannya persuasi logis atau pengaruh non-rasional. Penelitian yang dimuat dalam Journal of Neuroscience, Psychology, and Economics ini menemukan bahwa daerah otak yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan pengolahan emosional menjadi lebih aktif ketika individu melihat iklan yang menggunakan teknik persuasi logis daripada melihat iklan yang menggunakan teknik pengaruh non-rasional. Daerah otak ini menghambat individu untuk merespons rangsangan tertentu. "Aktivitas otak berada pada tingkat rendah ketika melihat iklan yang menggunakan gambar pengaruh non-rasional. Hal itu kurang menghambat perilaku seseorang dalam merespons rangsangan tertentu. Artinya, kemampuan seseorang untuk menahan diri berkurang ketika akan membeli produk yang digambarkan dalam iklan dengan teknik pengaruh non-rasional," tutur Dr. Ian Cook, profesor psikiatri di Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior di UCLA. Dr. Cook dan rekan-rekannya memperlihatkan gambar-gambar iklan kepada 24 orang dewasa sehat yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 13 orang laki-laki sambil dicatat aktivitas listrik di otaknya dengan menggunakan electroencephalography (EEG). Setiap peserta diperlihatkan 24 iklan yang dimuat di majalah dan surat kabar.

Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Ketika ada iklan Motor Baru, orang-orang banyak membelinya padahal mereka masih memilki Motor yang masih layak pakai di rumah yang masih berfungsi. Begitu juga dengan handphone dan Produk elektronik. Begitulah efek dari iklan. Iklan merayu calon pembeli dalam dua cara. 1. Ada iklan yang sesuai kenyataan atau disebut juga 'persuasi logis' contohnya mobil ini dapat menempuh jarak 20 km per liter. 2. Ada juga iklan yang melemahkan kewaspadaan atau disebut 'pengaruh non-rasional' contohnya seorang wanita cantik kemudian datang dan mengitari mobil. Neuromaketing merupakan disiplin ilmu yang mempelajari respons pikiran konsumen terhadap rangsangan pemasaran. Meskipun demikian, dampak iklan pada fungsi otak seperti yang dipelajari dalam neuromarketing masih belum jelas. Namun saat ini, para peneliti di University of California, Los Angeles dan George Washington University telah menunjukkan bahwa beberapa jenis iklan mampu membangkitkan aktivitas otak pada berbagai tingkat, tergantung penggunaan tipe iklannya persuasi logis atau pengaruh non-rasional. Penelitian yang dimuat dalam Journal of Neuroscience, Psychology, and Economics ini menemukan bahwa daerah otak yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan pengolahan emosional menjadi lebih aktif ketika individu melihat iklan yang menggunakan teknik persuasi logis daripada melihat iklan yang menggunakan teknik pengaruh non-rasional. Daerah otak ini menghambat individu untuk merespons rangsangan tertentu. "Aktivitas otak berada pada tingkat rendah ketika melihat iklan yang menggunakan gambar pengaruh non-rasional. Hal itu kurang menghambat perilaku seseorang dalam merespons rangsangan tertentu. Artinya, kemampuan seseorang untuk menahan diri berkurang ketika akan membeli produk yang digambarkan dalam iklan dengan teknik pengaruh non-rasional," tutur Dr. Ian Cook, profesor psikiatri di Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior di UCLA. Dr. Cook dan rekan-rekannya memperlihatkan gambar-gambar iklan kepada 24 orang dewasa sehat yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 13 orang laki-laki sambil dicatat aktivitas listrik di otaknya dengan menggunakan electroencephalography (EEG). Setiap peserta diperlihatkan 24 iklan yang dimuat di majalah dan surat kabar.

Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Ketika ada iklan Motor Baru, orang-orang banyak membelinya padahal mereka masih memilki Motor yang masih layak pakai di rumah yang masih berfungsi. Begitu juga dengan handphone dan Produk elektronik. Begitulah efek dari iklan. Iklan merayu calon pembeli dalam dua cara. 1. Ada iklan yang sesuai kenyataan atau disebut juga 'persuasi logis' contohnya mobil ini dapat menempuh jarak 20 km per liter. 2. Ada juga iklan yang melemahkan kewaspadaan atau disebut 'pengaruh non-rasional' contohnya seorang wanita cantik kemudian datang dan mengitari mobil. Neuromaketing merupakan disiplin ilmu yang mempelajari respons pikiran konsumen terhadap rangsangan pemasaran. Meskipun demikian, dampak iklan pada fungsi otak seperti yang dipelajari dalam neuromarketing masih belum jelas. Namun saat ini, para peneliti di University of California, Los Angeles dan George Washington University telah menunjukkan bahwa beberapa jenis iklan mampu membangkitkan aktivitas otak pada berbagai tingkat, tergantung penggunaan tipe iklannya persuasi logis atau pengaruh non-rasional. Penelitian yang dimuat dalam Journal of Neuroscience, Psychology, and Economics ini menemukan bahwa daerah otak yang terlibat dalam pengambilan keputusan dan pengolahan emosional menjadi lebih aktif ketika individu melihat iklan yang menggunakan teknik persuasi logis daripada melihat iklan yang menggunakan teknik pengaruh non-rasional. Daerah otak ini menghambat individu untuk merespons rangsangan tertentu. "Aktivitas otak berada pada tingkat rendah ketika melihat iklan yang menggunakan gambar pengaruh non-rasional. Hal itu kurang menghambat perilaku seseorang dalam merespons rangsangan tertentu. Artinya, kemampuan seseorang untuk menahan diri berkurang ketika akan membeli produk yang digambarkan dalam iklan dengan teknik pengaruh non-rasional," tutur Dr. Ian Cook, profesor psikiatri di Semel Institute for Neuroscience and Human Behavior di UCLA. Dr. Cook dan rekan-rekannya memperlihatkan gambar-gambar iklan kepada 24 orang dewasa sehat yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 13 orang laki-laki sambil dicatat aktivitas listrik di otaknya dengan menggunakan electroencephalography (EEG). Setiap peserta diperlihatkan 24 iklan yang dimuat di majalah dan surat kabar.

Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money