BANYAK GUNAKAN CWEK UNTUK IKLAN MONTOR
bayak iklan -iklan yang menggunakan jasa spg ,diantaran promosi penjualan montor bareu /promosi montor baru .hal itu dikarnakan efek dari iklan yang menggunakan jasa spg sangat perpengaruh besar dalam omset penjualan ,terlebih sang spg lebih heboh dalam pemakain baju atau pun gaya-gaya saat naik montor
terkadang iklan sang spg dituntut bersifat porno aksi ,bah kan terkadang lebih berani membuka aurotnya demi iklan tsb
di dalam loncing sbuah spedah montor para spg dituntut untuk melakukan adegan strptis
Ketika ada iklan Motor
Baru, orang-orang banyak membelinya padahal mereka masih memilki Motor
yang masih layak pakai di rumah yang masih berfungsi. Begitu juga
dengan handphone dan Produk elektronik.
Begitulah efek dari iklan. Iklan merayu calon pembeli dalam dua cara.
1. Ada iklan yang sesuai kenyataan atau disebut juga 'persuasi logis'
contohnya mobil ini dapat menempuh jarak 20 km per liter.
2. Ada juga iklan yang melemahkan kewaspadaan atau disebut 'pengaruh
non-rasional' contohnya seorang wanita cantik kemudian datang dan
mengitari mobil.
Neuromaketing merupakan disiplin ilmu yang mempelajari respons pikiran
konsumen terhadap rangsangan pemasaran. Meskipun demikian, dampak iklan
pada fungsi otak seperti yang dipelajari dalam neuromarketing masih
belum jelas.
Namun saat ini, para peneliti di University of California, Los Angeles
dan George Washington University telah menunjukkan bahwa beberapa jenis
iklan mampu membangkitkan aktivitas otak pada berbagai tingkat,
tergantung penggunaan tipe iklannya persuasi logis atau pengaruh
non-rasional.
Penelitian yang dimuat dalam Journal of Neuroscience, Psychology, and
Economics ini menemukan bahwa daerah otak yang terlibat dalam
pengambilan keputusan dan pengolahan emosional menjadi lebih aktif
ketika individu melihat iklan yang menggunakan teknik persuasi logis
daripada melihat iklan yang menggunakan teknik pengaruh non-rasional.
Daerah otak ini menghambat individu untuk merespons rangsangan tertentu.
"Aktivitas otak berada pada tingkat rendah ketika melihat iklan yang
menggunakan gambar pengaruh non-rasional. Hal itu kurang menghambat
perilaku seseorang dalam merespons rangsangan tertentu. Artinya,
kemampuan seseorang untuk menahan diri berkurang ketika akan membeli
produk yang digambarkan dalam iklan dengan teknik pengaruh
non-rasional," tutur Dr. Ian Cook, profesor psikiatri di Semel Institute
for Neuroscience and Human Behavior di UCLA.
Dr. Cook dan rekan-rekannya memperlihatkan gambar-gambar iklan kepada 24
orang dewasa sehat yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 13 orang
laki-laki sambil dicatat aktivitas listrik di otaknya dengan menggunakan
electroencephalography (EEG). Setiap peserta diperlihatkan 24 iklan
yang dimuat di majalah dan surat kabar.
Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Ketika ada iklan Motor
Baru, orang-orang banyak membelinya padahal mereka masih memilki Motor
yang masih layak pakai di rumah yang masih berfungsi. Begitu juga
dengan handphone dan Produk elektronik.
Begitulah efek dari iklan. Iklan merayu calon pembeli dalam dua cara.
1. Ada iklan yang sesuai kenyataan atau disebut juga 'persuasi logis'
contohnya mobil ini dapat menempuh jarak 20 km per liter.
2. Ada juga iklan yang melemahkan kewaspadaan atau disebut 'pengaruh
non-rasional' contohnya seorang wanita cantik kemudian datang dan
mengitari mobil.
Neuromaketing merupakan disiplin ilmu yang mempelajari respons pikiran
konsumen terhadap rangsangan pemasaran. Meskipun demikian, dampak iklan
pada fungsi otak seperti yang dipelajari dalam neuromarketing masih
belum jelas.
Namun saat ini, para peneliti di University of California, Los Angeles
dan George Washington University telah menunjukkan bahwa beberapa jenis
iklan mampu membangkitkan aktivitas otak pada berbagai tingkat,
tergantung penggunaan tipe iklannya persuasi logis atau pengaruh
non-rasional.
Penelitian yang dimuat dalam Journal of Neuroscience, Psychology, and
Economics ini menemukan bahwa daerah otak yang terlibat dalam
pengambilan keputusan dan pengolahan emosional menjadi lebih aktif
ketika individu melihat iklan yang menggunakan teknik persuasi logis
daripada melihat iklan yang menggunakan teknik pengaruh non-rasional.
Daerah otak ini menghambat individu untuk merespons rangsangan tertentu.
"Aktivitas otak berada pada tingkat rendah ketika melihat iklan yang
menggunakan gambar pengaruh non-rasional. Hal itu kurang menghambat
perilaku seseorang dalam merespons rangsangan tertentu. Artinya,
kemampuan seseorang untuk menahan diri berkurang ketika akan membeli
produk yang digambarkan dalam iklan dengan teknik pengaruh
non-rasional," tutur Dr. Ian Cook, profesor psikiatri di Semel Institute
for Neuroscience and Human Behavior di UCLA.
Dr. Cook dan rekan-rekannya memperlihatkan gambar-gambar iklan kepada 24
orang dewasa sehat yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 13 orang
laki-laki sambil dicatat aktivitas listrik di otaknya dengan menggunakan
electroencephalography (EEG). Setiap peserta diperlihatkan 24 iklan
yang dimuat di majalah dan surat kabar.
Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Ketika ada iklan Motor
Baru, orang-orang banyak membelinya padahal mereka masih memilki Motor
yang masih layak pakai di rumah yang masih berfungsi. Begitu juga
dengan handphone dan Produk elektronik.
Begitulah efek dari iklan. Iklan merayu calon pembeli dalam dua cara.
1. Ada iklan yang sesuai kenyataan atau disebut juga 'persuasi logis'
contohnya mobil ini dapat menempuh jarak 20 km per liter.
2. Ada juga iklan yang melemahkan kewaspadaan atau disebut 'pengaruh
non-rasional' contohnya seorang wanita cantik kemudian datang dan
mengitari mobil.
Neuromaketing merupakan disiplin ilmu yang mempelajari respons pikiran
konsumen terhadap rangsangan pemasaran. Meskipun demikian, dampak iklan
pada fungsi otak seperti yang dipelajari dalam neuromarketing masih
belum jelas.
Namun saat ini, para peneliti di University of California, Los Angeles
dan George Washington University telah menunjukkan bahwa beberapa jenis
iklan mampu membangkitkan aktivitas otak pada berbagai tingkat,
tergantung penggunaan tipe iklannya persuasi logis atau pengaruh
non-rasional.
Penelitian yang dimuat dalam Journal of Neuroscience, Psychology, and
Economics ini menemukan bahwa daerah otak yang terlibat dalam
pengambilan keputusan dan pengolahan emosional menjadi lebih aktif
ketika individu melihat iklan yang menggunakan teknik persuasi logis
daripada melihat iklan yang menggunakan teknik pengaruh non-rasional.
Daerah otak ini menghambat individu untuk merespons rangsangan tertentu.
"Aktivitas otak berada pada tingkat rendah ketika melihat iklan yang
menggunakan gambar pengaruh non-rasional. Hal itu kurang menghambat
perilaku seseorang dalam merespons rangsangan tertentu. Artinya,
kemampuan seseorang untuk menahan diri berkurang ketika akan membeli
produk yang digambarkan dalam iklan dengan teknik pengaruh
non-rasional," tutur Dr. Ian Cook, profesor psikiatri di Semel Institute
for Neuroscience and Human Behavior di UCLA.
Dr. Cook dan rekan-rekannya memperlihatkan gambar-gambar iklan kepada 24
orang dewasa sehat yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 13 orang
laki-laki sambil dicatat aktivitas listrik di otaknya dengan menggunakan
electroencephalography (EEG). Setiap peserta diperlihatkan 24 iklan
yang dimuat di majalah dan surat kabar.
Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Ketika ada iklan Motor
Baru, orang-orang banyak membelinya padahal mereka masih memilki Motor
yang masih layak pakai di rumah yang masih berfungsi. Begitu juga
dengan handphone dan Produk elektronik
Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Ketika ada iklan Motor
Baru, orang-orang banyak membelinya padahal mereka masih memilki Motor
yang masih layak pakai di rumah yang masih berfungsi. Begitu juga
dengan handphone dan Produk elektronik.
Begitulah efek dari iklan. Iklan merayu calon pembeli dalam dua cara.
1. Ada iklan yang sesuai kenyataan atau disebut juga 'persuasi logis'
contohnya mobil ini dapat menempuh jarak 20 km per liter.
2. Ada juga iklan yang melemahkan kewaspadaan atau disebut 'pengaruh
non-rasional' contohnya seorang wanita cantik kemudian datang dan
mengitari mobil.
Neuromaketing merupakan disiplin ilmu yang mempelajari respons pikiran
konsumen terhadap rangsangan pemasaran. Meskipun demikian, dampak iklan
pada fungsi otak seperti yang dipelajari dalam neuromarketing masih
belum jelas.
Namun saat ini, para peneliti di University of California, Los Angeles
dan George Washington University telah menunjukkan bahwa beberapa jenis
iklan mampu membangkitkan aktivitas otak pada berbagai tingkat,
tergantung penggunaan tipe iklannya persuasi logis atau pengaruh
non-rasional.
Penelitian yang dimuat dalam Journal of Neuroscience, Psychology, and
Economics ini menemukan bahwa daerah otak yang terlibat dalam
pengambilan keputusan dan pengolahan emosional menjadi lebih aktif
ketika individu melihat iklan yang menggunakan teknik persuasi logis
daripada melihat iklan yang menggunakan teknik pengaruh non-rasional.
Daerah otak ini menghambat individu untuk merespons rangsangan tertentu.
"Aktivitas otak berada pada tingkat rendah ketika melihat iklan yang
menggunakan gambar pengaruh non-rasional. Hal itu kurang menghambat
perilaku seseorang dalam merespons rangsangan tertentu. Artinya,
kemampuan seseorang untuk menahan diri berkurang ketika akan membeli
produk yang digambarkan dalam iklan dengan teknik pengaruh
non-rasional," tutur Dr. Ian Cook, profesor psikiatri di Semel Institute
for Neuroscience and Human Behavior di UCLA.
Dr. Cook dan rekan-rekannya memperlihatkan gambar-gambar iklan kepada 24
orang dewasa sehat yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 13 orang
laki-laki sambil dicatat aktivitas listrik di otaknya dengan menggunakan
electroencephalography (EEG). Setiap peserta diperlihatkan 24 iklan
yang dimuat di majalah dan surat kabar.
Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Ketika ada iklan Motor
Baru, orang-orang banyak membelinya padahal mereka masih memilki Motor
yang masih layak pakai di rumah yang masih berfungsi. Begitu juga
dengan handphone dan Produk elektronik.
Begitulah efek dari iklan. Iklan merayu calon pembeli dalam dua cara.
1. Ada iklan yang sesuai kenyataan atau disebut juga 'persuasi logis'
contohnya mobil ini dapat menempuh jarak 20 km per liter.
2. Ada juga iklan yang melemahkan kewaspadaan atau disebut 'pengaruh
non-rasional' contohnya seorang wanita cantik kemudian datang dan
mengitari mobil.
Neuromaketing merupakan disiplin ilmu yang mempelajari respons pikiran
konsumen terhadap rangsangan pemasaran. Meskipun demikian, dampak iklan
pada fungsi otak seperti yang dipelajari dalam neuromarketing masih
belum jelas.
Namun saat ini, para peneliti di University of California, Los Angeles
dan George Washington University telah menunjukkan bahwa beberapa jenis
iklan mampu membangkitkan aktivitas otak pada berbagai tingkat,
tergantung penggunaan tipe iklannya persuasi logis atau pengaruh
non-rasional.
Penelitian yang dimuat dalam Journal of Neuroscience, Psychology, and
Economics ini menemukan bahwa daerah otak yang terlibat dalam
pengambilan keputusan dan pengolahan emosional menjadi lebih aktif
ketika individu melihat iklan yang menggunakan teknik persuasi logis
daripada melihat iklan yang menggunakan teknik pengaruh non-rasional.
Daerah otak ini menghambat individu untuk merespons rangsangan tertentu.
"Aktivitas otak berada pada tingkat rendah ketika melihat iklan yang
menggunakan gambar pengaruh non-rasional. Hal itu kurang menghambat
perilaku seseorang dalam merespons rangsangan tertentu. Artinya,
kemampuan seseorang untuk menahan diri berkurang ketika akan membeli
produk yang digambarkan dalam iklan dengan teknik pengaruh
non-rasional," tutur Dr. Ian Cook, profesor psikiatri di Semel Institute
for Neuroscience and Human Behavior di UCLA.
Dr. Cook dan rekan-rekannya memperlihatkan gambar-gambar iklan kepada 24
orang dewasa sehat yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 13 orang
laki-laki sambil dicatat aktivitas listrik di otaknya dengan menggunakan
electroencephalography (EEG). Setiap peserta diperlihatkan 24 iklan
yang dimuat di majalah dan surat kabar.
Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Ketika ada iklan Motor
Baru, orang-orang banyak membelinya padahal mereka masih memilki Motor
yang masih layak pakai di rumah yang masih berfungsi. Begitu juga
dengan handphone dan Produk elektronik.
Begitulah efek dari iklan. Iklan merayu calon pembeli dalam dua cara.
1. Ada iklan yang sesuai kenyataan atau disebut juga 'persuasi logis'
contohnya mobil ini dapat menempuh jarak 20 km per liter.
2. Ada juga iklan yang melemahkan kewaspadaan atau disebut 'pengaruh
non-rasional' contohnya seorang wanita cantik kemudian datang dan
mengitari mobil.
Neuromaketing merupakan disiplin ilmu yang mempelajari respons pikiran
konsumen terhadap rangsangan pemasaran. Meskipun demikian, dampak iklan
pada fungsi otak seperti yang dipelajari dalam neuromarketing masih
belum jelas.
Namun saat ini, para peneliti di University of California, Los Angeles
dan George Washington University telah menunjukkan bahwa beberapa jenis
iklan mampu membangkitkan aktivitas otak pada berbagai tingkat,
tergantung penggunaan tipe iklannya persuasi logis atau pengaruh
non-rasional.
Penelitian yang dimuat dalam Journal of Neuroscience, Psychology, and
Economics ini menemukan bahwa daerah otak yang terlibat dalam
pengambilan keputusan dan pengolahan emosional menjadi lebih aktif
ketika individu melihat iklan yang menggunakan teknik persuasi logis
daripada melihat iklan yang menggunakan teknik pengaruh non-rasional.
Daerah otak ini menghambat individu untuk merespons rangsangan tertentu.
"Aktivitas otak berada pada tingkat rendah ketika melihat iklan yang
menggunakan gambar pengaruh non-rasional. Hal itu kurang menghambat
perilaku seseorang dalam merespons rangsangan tertentu. Artinya,
kemampuan seseorang untuk menahan diri berkurang ketika akan membeli
produk yang digambarkan dalam iklan dengan teknik pengaruh
non-rasional," tutur Dr. Ian Cook, profesor psikiatri di Semel Institute
for Neuroscience and Human Behavior di UCLA.
Dr. Cook dan rekan-rekannya memperlihatkan gambar-gambar iklan kepada 24
orang dewasa sehat yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 13 orang
laki-laki sambil dicatat aktivitas listrik di otaknya dengan menggunakan
electroencephalography (EEG). Setiap peserta diperlihatkan 24 iklan
yang dimuat di majalah dan surat kabar.
Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Ketika ada iklan Motor
Baru, orang-orang banyak membelinya padahal mereka masih memilki Motor
yang masih layak pakai di rumah yang masih berfungsi. Begitu juga
dengan handphone dan Produk elektronik.
Begitulah efek dari iklan. Iklan merayu calon pembeli dalam dua cara.
1. Ada iklan yang sesuai kenyataan atau disebut juga 'persuasi logis'
contohnya mobil ini dapat menempuh jarak 20 km per liter.
2. Ada juga iklan yang melemahkan kewaspadaan atau disebut 'pengaruh
non-rasional' contohnya seorang wanita cantik kemudian datang dan
mengitari mobil.
Neuromaketing merupakan disiplin ilmu yang mempelajari respons pikiran
konsumen terhadap rangsangan pemasaran. Meskipun demikian, dampak iklan
pada fungsi otak seperti yang dipelajari dalam neuromarketing masih
belum jelas.
Namun saat ini, para peneliti di University of California, Los Angeles
dan George Washington University telah menunjukkan bahwa beberapa jenis
iklan mampu membangkitkan aktivitas otak pada berbagai tingkat,
tergantung penggunaan tipe iklannya persuasi logis atau pengaruh
non-rasional.
Penelitian yang dimuat dalam Journal of Neuroscience, Psychology, and
Economics ini menemukan bahwa daerah otak yang terlibat dalam
pengambilan keputusan dan pengolahan emosional menjadi lebih aktif
ketika individu melihat iklan yang menggunakan teknik persuasi logis
daripada melihat iklan yang menggunakan teknik pengaruh non-rasional.
Daerah otak ini menghambat individu untuk merespons rangsangan tertentu.
"Aktivitas otak berada pada tingkat rendah ketika melihat iklan yang
menggunakan gambar pengaruh non-rasional. Hal itu kurang menghambat
perilaku seseorang dalam merespons rangsangan tertentu. Artinya,
kemampuan seseorang untuk menahan diri berkurang ketika akan membeli
produk yang digambarkan dalam iklan dengan teknik pengaruh
non-rasional," tutur Dr. Ian Cook, profesor psikiatri di Semel Institute
for Neuroscience and Human Behavior di UCLA.
Dr. Cook dan rekan-rekannya memperlihatkan gambar-gambar iklan kepada 24
orang dewasa sehat yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 13 orang
laki-laki sambil dicatat aktivitas listrik di otaknya dengan menggunakan
electroencephalography (EEG). Setiap peserta diperlihatkan 24 iklan
yang dimuat di majalah dan surat kabar.
Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Ketika ada iklan Motor
Baru, orang-orang banyak membelinya padahal mereka masih memilki Motor
yang masih layak pakai di rumah yang masih berfungsi. Begitu juga
dengan handphone dan Produk elektronik.
Begitulah efek dari iklan. Iklan merayu calon pembeli dalam dua cara.
1. Ada iklan yang sesuai kenyataan atau disebut juga 'persuasi logis'
contohnya mobil ini dapat menempuh jarak 20 km per liter.
2. Ada juga iklan yang melemahkan kewaspadaan atau disebut 'pengaruh
non-rasional' contohnya seorang wanita cantik kemudian datang dan
mengitari mobil.
Neuromaketing merupakan disiplin ilmu yang mempelajari respons pikiran
konsumen terhadap rangsangan pemasaran. Meskipun demikian, dampak iklan
pada fungsi otak seperti yang dipelajari dalam neuromarketing masih
belum jelas.
Namun saat ini, para peneliti di University of California, Los Angeles
dan George Washington University telah menunjukkan bahwa beberapa jenis
iklan mampu membangkitkan aktivitas otak pada berbagai tingkat,
tergantung penggunaan tipe iklannya persuasi logis atau pengaruh
non-rasional.
Penelitian yang dimuat dalam Journal of Neuroscience, Psychology, and
Economics ini menemukan bahwa daerah otak yang terlibat dalam
pengambilan keputusan dan pengolahan emosional menjadi lebih aktif
ketika individu melihat iklan yang menggunakan teknik persuasi logis
daripada melihat iklan yang menggunakan teknik pengaruh non-rasional.
Daerah otak ini menghambat individu untuk merespons rangsangan tertentu.
"Aktivitas otak berada pada tingkat rendah ketika melihat iklan yang
menggunakan gambar pengaruh non-rasional. Hal itu kurang menghambat
perilaku seseorang dalam merespons rangsangan tertentu. Artinya,
kemampuan seseorang untuk menahan diri berkurang ketika akan membeli
produk yang digambarkan dalam iklan dengan teknik pengaruh
non-rasional," tutur Dr. Ian Cook, profesor psikiatri di Semel Institute
for Neuroscience and Human Behavior di UCLA.
Dr. Cook dan rekan-rekannya memperlihatkan gambar-gambar iklan kepada 24
orang dewasa sehat yang terdiri dari 11 orang perempuan dan 13 orang
laki-laki sambil dicatat aktivitas listrik di otaknya dengan menggunakan
electroencephalography (EEG). Setiap peserta diperlihatkan 24 iklan
yang dimuat di majalah dan surat kabar.
Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
Read more at: http://www.qesiashop.com/2011/10/efek-iklan-terhadap-otak.html
Copyright By QesiaShop.Com Under Common Share Alike Atribution
0 komentar:
Posting Komentar