skip to main |
skip to sidebar
Wow! Dengan 1 liter bensin, Bajaj Pulsar 200 DTSi bisa menempuh jarak
sejauh 266 km. Barangkali motor dari India ini boleh diklaim sebagai
yang teririt di dunia. Dikatakan oleh si pemiliknya, Hendry Martin ST,
setiap bulan hanya diisi 5 liter bensin.
Setiap hari, rute motor jenis sport itu dari rumah ke kantor berjarak 26
km. Belum lagi, kata Martin, dibawa keliling rumah. Penasaran kan, kok
bisa seirit itu? Bebek maupun skubek aja enggak ada yang bisa menempuh
jarak di atas 100 km dengan 1 liter.
Saking penasarannya, tim Motor Plus pun menjajalnya, meski harus dua
kali lantaran yang pertama ada kebocoran pada peralatan. Barulah uji
kedua, dengan menempuh 16 km, menghabiskan bensin 60 ml. Jadi, kalau 1
liter (1.000 ml), motor bisa merayap sejauh 266 km. Padahal, standarnya
Pulsar DTSi untuk 1 liter hanya mencapai 40 km.
Generator hidrogen
Martin bisa bikin motornya superirit hanya bermodalkan sekitar Rp 1,5
juta. Biaya itu untuk membeli berbagai peranti penghemat, seperti Xado
Revitalisasi, DC Booster, CDI stabilizer, Xtreme Fire Booster, dan
generator hidrogen. Dari semua peranti itu, generator hidrogen memberi
pengaruh paling besar dan harga alatnya Rp 375.000 sudah termasuk ongkos
pasang.
Keiritannya bisa mencapai 47,5 persen. Alat ini yang memproduksi air
menjadi bahan bakar karena, kata Martin, generator memiliki elemen atau
sel yang beresonansi setelah diberi arus listrik. "Akibat resonansi
tadi, gas hidrogen dan oksigen yang ada di air keluar dan kemudian
disalurkan ke karburator sehingga terjadi ledakan," bilang warga Lenteng
Agung, Jakarta Selatan, ini.
Sistem penyaluran gas (hidrogen dan oksigen) melalui selang ke intake
manifold yang di depan karburator. Karena itulah, bensin yang dikonsumsi
jadi sangat sedikit sekali sebab energi pembakaran diraih dari oksigen
dan hidrogen tambahan tadi.
Untuk mengisi air bisa dari air mineral dan volume tabung sekitar 300
ml. Jumlahnya tidak akan berkurang, hanya keruh, dan Martin menggantinya
setiap tiga hari sekali.
Selain itu, Martin memakai Xado Revitalisasi, Turbo, dan Anti Carbon.
Semacam cairan yang dicampur ke dalam oli mesin. Tujuannya, untuk
mengembalikan kondisi jeroan mesin seperti baru. "Kompresi atau kualitas
dalaman mesin setelah masa pakai tidak akan mempengaruhi performa,"
tegas pria yang kerja di Telkomsel ini.
Dengan kondisi mesin seperti baru, berarti gas tak perlu dibejek.
Ujung-ujungnya, sedikit bensin yang terbakar, dan pemakaian cairan ini,
diyakini Martin, memberi kontribusi sekitar 5 persen.
Dari bahan bakar, Martin coba mencegat pada sistem kelistrikan. Di
sektor ini, ia menggunakan DC Booster yang dipasang paralel ke aki.
Diestimasikannya, hal itu memberi keuntungan sampai 15 persen. "Dengan
begitu, pembakaran jadi lebih sempurna," yakin pria asal Padang,
Sumatera Barat.
Masih di kelistrikan, untuk menjaga kestabilan tegangan input CDI,
supaya bekerja optimal, ditambah dengan stabilizer yang dipasang antara
aki dan CDI. Alat ini menyumbang peran sekitar 10 persen.
Terakhir, Xtreme Fire Booster yang ditempatkan antara koil dan busi.
Fungsinya memperkuat energi pengapian. Peran dalam pengiritannya,
dinilai Martin, bisa sampai 20 persen.
0 komentar:
Posting Komentar