skip to main |
skip to sidebar
Seks Bebas di Kalangan Biker
Sebut saja Bunga dan Ivan,
keduanya pasangan sejoli yang lagi hot-hot-nya. Kerap bermesraan di
tempat sepi sampai hubungan yang lebih jauh, em el alias making love di
tempat umum. Saat diajak ngobrol, keduanya sadar kalau hal itu
mengandung risiko, soal keamanan juga kesehatan. Paling pahitnya
ketahuan warga dan digerebek.
Mending kalau yang nangkap warga
atau aparat berwenang. Biasanya dibawa ke kantor polisi, buat surat
pernyataan dan dijemput keluarga masing-masing. Ditangkap atau digerebek
preman bisa fatal. Wanitanya bisa diperkosa dan harta diambil. Masih
mending nggak dibunuh juga!
Banyak kejadian pembunuhan berlatar
belakang penggerebekan pasangan seperti ini. Sementara si penjahat juga
pengin dapat bagian, nah daripada dituntut mendingan dihabisi sekalian!
Anehnya,
banyak pasangan tetap melakukan hal itu. Bagi beberapa pasangan, hal
ini justru tantangan dan menimbulkan sensasi sendiri. ”Adrenalin
bergolak, Bro! Sama kayak balapan liar,” jelas seorang brother yang
minta namanya nggak dicantumkan.
“Ya udah kita bagi pengalaman
aja ya. Seks di atas motor itu macho banget! Saya pribadi sih terangsang
kalau ngeboncengin pacar terus jalan deh ke tempat-tempat sepi,”
katanya terus terang.
Jadi nggak cuma karena kurang modal jadi alasan mereka ‘main’ di atas motor tapi memang karena menantang!
Bukan
bermaksud sengaja hunting, MOTOR Plus sempat memergoki pasangan mesum
saat meliput balapan di Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur. Gila, siang hari
bolong mereka bermesraan dengan berbagai gaya. Nggak ada halangan sama
sekali, di tengah lapangan! Ini benar-benar fenomena menyedihkan.
Selain
moral dan keamanan, bagus juga kita ngobrol sama biker tulen yang aktif
di masalah ini. Dia adalah Syahrul Syah alias Gogon, penggiat masalah
AIDS di Indonesia. Dia ini life members dan senior di Classic Bikers
Batavia (CBB) juga anggota wahana komunikasi Jaringan Aksi Nasional
Pengurangan Dampak Buruk Narkoba (Jangkar).
”Faktanya banyak
teman dari biker yang terkena HIV AIDS. Nggak cuma penyalahgunaan obat
terlarang, tukar tukaran jarum suntik juga karena seks bebas,” jelas
Gogon lagi.
Ia juga mengaku banyak motoris yang sudah terkena
melakukan konseling kepadanya untuk memperkuat mental dan menjaga
kondisi kesehatannya.
Data
statistik World Health Organization (WHO), Indonesia jadi negara
paling pesat perkembangan HIV AIDS-nya. Data statistik Menkes dan WHO,
40 % pengguna jarum suntik dan penyalahgunan narkoba terinfeksi HIV,
khususnya di kota-kota besar (data 2005).
Sekadar info, Bro!
Rasanya perlu juga menyimak perkembangan virus mematikan ini. Pada
tahun 2007 total penduduk dunia yang kena sekitar 33,2 juta jiwa terdiri
dewasa (28,2-33,6 juta jiwa). Cewek (13,9-16,6 juta) dan anak di bawah
15 tahun (2,2-2,6 juta).
“Usaha pemerhati HIV dan AIDS seluruh
dunia termasuk Indonesia sangat gencar. Hasilnya, orang terinfeksi HIV
AIDS 2006 sekitar 39,5 juta, turun menjadi 33,2 jutaan di tahun ini,”
jelas Gogon.
Hasrat manusia memang sulit dibendung. Apalagi soal
seks yang jadi naluri manusia. Tapi di sisi lain, pertimbangan rasional
harusnya juga bermain. Biker sejati harusnya respek pada pacar kita,
old-lady, foxy lady, boncenger atau apapun istilahnya. Istilah
gentleman, put your lady in the saddle, maksudnya kita wajib hormati
cewek kita supaya kita dapat respek balik dari komunitas dan teman gaul.
0 komentar:
Posting Komentar