Sabtu, 12 November 2011

Seks Bebas di Kalangan Biker

Seks Bebas di Kalangan Biker

 

Sebut saja Bunga dan Ivan, keduanya pasangan sejoli yang lagi hot-hot-nya. Kerap bermesraan di tempat sepi sampai hubungan yang lebih jauh, em el alias making love di tempat umum. Saat diajak ngobrol, keduanya sadar kalau hal itu mengandung risiko, soal keamanan juga kesehatan. Paling pahitnya ketahuan warga dan digerebek.

Mending kalau yang nangkap warga atau aparat berwenang. Biasanya dibawa ke kantor polisi, buat surat pernyataan dan dijemput keluarga masing-masing. Ditangkap atau digerebek preman bisa fatal. Wanitanya bisa diperkosa dan harta diambil. Masih mending nggak dibunuh juga!

Banyak kejadian pembunuhan berlatar belakang penggerebekan pasangan seperti ini. Sementara si penjahat juga pengin dapat bagian, nah daripada dituntut mendingan dihabisi sekalian!

Anehnya, banyak pasangan tetap melakukan hal itu. Bagi beberapa pasangan, hal ini justru tantangan dan menimbulkan sensasi sendiri. ”Adrenalin bergolak, Bro! Sama kayak balapan liar,” jelas seorang brother yang minta namanya nggak dicantumkan.

“Ya udah kita bagi pengalaman aja ya. Seks di atas motor itu macho banget! Saya pribadi sih terangsang kalau ngeboncengin pacar terus jalan deh ke tempat-tempat sepi,” katanya terus terang.

Jadi nggak cuma karena kurang modal jadi alasan mereka ‘main’ di atas motor tapi memang karena menantang!

 

Bukan bermaksud sengaja hunting, MOTOR Plus sempat memergoki pasangan mesum saat meliput balapan di Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur. Gila, siang hari bolong mereka bermesraan dengan berbagai gaya. Nggak ada halangan sama sekali, di tengah lapangan! Ini benar-benar fenomena menyedihkan.

Selain moral dan keamanan, bagus juga kita ngobrol sama biker tulen yang aktif di masalah ini. Dia adalah Syahrul Syah alias Gogon, penggiat masalah AIDS  di Indonesia. Dia ini life members dan senior di Classic Bikers Batavia (CBB) juga anggota wahana komunikasi  Jaringan Aksi Nasional Pengurangan Dampak Buruk Narkoba (Jangkar).

”Faktanya banyak teman dari biker yang terkena HIV AIDS. Nggak cuma penyalahgunaan obat terlarang, tukar tukaran jarum suntik juga karena seks bebas,”  jelas Gogon lagi.

Ia juga mengaku banyak motoris yang sudah terkena melakukan konseling kepadanya untuk memperkuat mental dan menjaga kondisi kesehatannya. 

Data statistik  World Health Organization (WHO), Indonesia jadi negara paling pesat perkembangan HIV AIDS-nya. Data statistik Menkes dan WHO, 40 % pengguna jarum suntik dan penyalahgunan narkoba terinfeksi HIV, khususnya di kota-kota besar (data 2005).

Sekadar info, Bro! Rasanya perlu juga menyimak  perkembangan virus mematikan ini. Pada tahun 2007 total penduduk dunia yang kena sekitar 33,2 juta jiwa terdiri dewasa (28,2-33,6 juta jiwa). Cewek (13,9-16,6 juta) dan anak di bawah 15 tahun (2,2-2,6 juta).

“Usaha pemerhati HIV dan AIDS seluruh dunia termasuk Indonesia sangat gencar. Hasilnya, orang terinfeksi HIV AIDS 2006 sekitar 39,5 juta, turun menjadi 33,2 jutaan di tahun ini,” jelas Gogon.

Hasrat manusia memang sulit dibendung. Apalagi soal seks yang jadi naluri manusia. Tapi di sisi lain, pertimbangan rasional harusnya juga bermain. Biker sejati harusnya respek pada pacar kita, old-lady, foxy lady, boncenger atau apapun istilahnya. Istilah gentleman, put your lady in the saddle, maksudnya kita wajib hormati cewek kita supaya kita dapat respek balik dari komunitas dan teman gaul. 

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money