Daerah Rawan Kecelakaan, Karena Faktor Penunggu?
Kisah mistik dan cerita berbau klenik kadang jadi romantika buat biker. Saat riding di berbagai tempat, ada saja jalanan angker yang punya aura tersendiri. Faktanya, jalan itu sering meminta korban. Bukan cuma dari sudut kontur jalanan dan kondisi yang memang berbahaya, kisah misteri arwah genta- yangan, dedemit, jin penunggu jalan kerap menjadi mitos yang kadang dialami juga oleh para brothers.Cerita fenomenal kerap terjadi di berbagai tempat. Seperti di Jakarta, Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Di Jawa Barat, ada beberapa lokasi legendaris seperti Tanjakan Emen (Bandung-Subang via Tangkuban Parahu), wilayah Gentong (Bandung arah Tasikmalaya), jalan aternatif Majalaya-Garut, Kilometer 22 Daan Mogot, Tangerang-Jakarta, Baturaden dan Alas Roban, Jawa Tengah atau Caruban, Jawa Timur dan banyak lagi.
Tanjakan Emen, misalnya. Jalur ini adalah tanjakan berat di areal pohon pinus. Konon, almarhum Kang Emeng adalah korban tabrak lari di zaman Belanda dulu. Mayatnya dibuang di areal ini dan riwayatnya, arwah Emen penasaran dan sering meminta korban. Ada ritual khusus para motoris juga supir truk dan bus jika melewati kawasan ini seperti berdoa atau bahkan ada yang membuang sebatang rokok yang konon untuk persembahan penunggu tanjakan Emen.
Jalur alternatif Majalaya-Garut melintasi pegunungan dan air terjun Cibuni Racun yang konon salah satu persinggahan Ratu Centring Manik, dewi ular tatar Pasundan dan banyak menyisakan cerita misteri dan musibah kecelakaan di areal ini. ini. ”Jangan sepelekan areal Leuweung Tiis antara Bandung Garut,” tambah CandraTjahya, owner bengkel Bandung Motor, Garut. Katanya setiap tahun selalu minta korban1-20 nyawa.
Jl. Daan Mogot, KM. 22. Persimpangan menurun dan blank spot
Wariyok Amak, Ketua Umum MACI yang sering melakukan turing membagi pengalamannya. Ia kerap kali diganggu makhluk halus di wilayah Caruban Jawa Timur. “Saat motor mereka tiba-tiba mati di saat melintasi rumah kosong. Setelah didorong menjauh baru hidup,” katanya.
Daerah rawan lain seperti Losari dan Ajibarang di Jawa Tengah. Saat MOTOR Plus menuju wilayah selatan Jawa Tengah dari jalur utara, jalan sepanjang sekitar 50 kilometer ini gelap dan bergelombang. Nggak ada ada marka jalan, berbatu dancampur gravel. “Apabila hujan pasti licin dan sering menyebabkan kecelakaan,” jelas Beny Sutikno, dari Purwokerto Honda CB Club (PHCC).
Beny menambahkan daerah rawan kecelakaan lainnya di zona Jawa Tengah terdapat di Baturaden dan Krungkut. “Di daerah ini sering ada penampakan. Beberapa waktu lalu ada kecelakaan menimpa motoris di jalur Krungkut,” kata Beny yang ditemui di alun-alun Purwokerto bareng teman-teman PHCC.
Di Pantai Utara Jawa Tengah seperti Alas Roban, Kali Tuntang dan Rawa Pening termasuk jalur yang punya trek record buruk soal kecelakaan. “Kalau Alas Roban karena memang jalurnya menurun dan kalau malam gelap. Ini yang membuat pengendara kadang lengah,” tambah Hoho Julianto, biker dari Semarang.
Di jalur Kilometer 22, Batu Ceper, Tangerang juga dikenal seringkali terjadi kecelakaan. Menurut Imam salah seorang tukang ojek yang mangkal di wilayah ini, wilayah KM. 22 ini memang dikenal rawan. Kalau berjalan dari arah Tangerang sebelum pertigaan serong, setiap pengendara pasti melewati jembatan. “Setiap tahun di jembatan ini selalu minta korban. Tapi kebenaran adanya penunggu saya sendiri tidak tahu persis,” ungkapnya.
Terlepas dari memang ada hubungannya dengan hal-hal gaib, namun beberapa kejadian ini bisa jadi dikarenakan beberapa faktor yang sifatnya manusiawi. Seperti misalnya kecapean atau karena kondisi infrastruktur yang memang sudah tidak menunjang lagi.
Seperti yang pernah dilihat langsung MOTOR Plus, banyaknya pengendara yang melanggar lampu walau sudah dalam kondisi merah menyala di jalur rawan di Jl. TB Simatupang, perempatan Jl. Fatmawati, Jakarta Selatan.
“Ada beberapa pengendara yang lengah. Entah karena ngantuk atau lelah. Dia menabrak pengendara lain yang ada di depannya walau sudah berhenti,” kata Brigadir Dua Wahyono, petugas kepolisian yang menjaga di jalur itu. .
Untuk itu, polisi ramah ini menghimbau kepada semua pengendara yang melintas di jalur ini terutama dari arah Pasar Minggu, Jakarta Selaran untuk memperhatikan rambu lalu lintas. Pengendara dipersilakan untuk segera mengurangi kecepatan agar terhindar dari kecelakaan maut. (motorplus-online.com)
0 komentar:
Posting Komentar