Bajaj Pulsar 220, Sporty Lewat Full Fairing
Ada kesamaan yang dimiliki dua
pemilik Bajaj Pulsar 220 DTS-i. Yaitu, Arnold Oscar yang tinggal di
Cinere, Jakarta Selatan dan Randi Apriandi yang domisili di Jati Asih,
Bekasi, Jawa Barat. Keduanya, ingin Pulsar 220 miliknya mengaplikasi
full fairing.
“Kendaraan ini sebagai alternatif pengganti mobil.
Jika dulu pakai mobil, sekarang justru pakai motor. Tapi, saya ingin
motor ini beda dengan Pulsar 220 lainnya. Makanya sekarang dibuat jadi
full fairing,” alasan Arnold yang kerja di daerah Cawang, Jakarta Timur.
Sedang
bagi Randi, dia ingin Pulsar-nya tampil lebih sporty. “Iya. Kesannya
tanggung banget kalau cuma half fairing. Padahal cover depannya sudah
mengesankan sporty,” bilang Mahasiswa yang kuliah di Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa, Serang, Banten itu.
Demi mengejar tampilan yang
diinginkan, keduanya mengubungi Rudi Gunawan dari Berkat Motor (BM).
Padahal, keduanya enggak saling kenal sebelumnya lho. He..he..he...
Lanjut!
Rudi yang modifikator kerap bermain dengan fiberglass pun menawarkan
konsep Suzuki GSX-R 600. “Kalau dilihat secara detail, desain standarnya
Pulsar 220 memang mirip GSX. Jadi, tinggal dikembangkan lagi,” ungkap
pria yang punya workshop di Jl. Ciledug Raya No. 1, Kreo, Ciledug,
Tangerang ini.
So, setelah kedua konsumennya setuju dengan konsep
yang ditawarkan, project pun dimuali. Memakai bahan fiberglass, fairing
dibuat ulang. Tapi, demi menyesuaikan dimensi bodi Pulsar yang tak
selebar moge, ukuran fairing direduksi alias diperkecil. Lalu, sekitar
areal lampu depan dicustom agar mirip GSX.
Mantapnya, Rudi tak
perlu membuat ulang dudukan fairing. “Ada dua dudukan untuk fairing.
Main braket dan sub braket. Kalau main braket, tinggal mengambil dudukan
asli dari Pulsar yang sudah ada di bawah spidometer. Tapi, kalau
dudukan tambahan, cukup penambahan pelat di crankcase kiri dan kanan,”
bilang modifikator 36 tahun itu.
Lebih Sporty Lagi
Randi ingin tampil lebih sporty lagi! Karena kalau sebatas full fairing aja, masih dirasa kurang cukup baginya. Maka itu, dia juga meminta Rudi untuk mengaplikasikan monosok di sektor buritan.
"Monosok diambil dari Honda Hornet. Untuk pemasangan, kontruksi arm Hornet yang A diubah jadi H agar masuk ke frame Pulsar,” bilang Rudi yang juga mulai bikin banyak fairing karena besarnya permintaan konsumen.
Agar arm masuk, modifikator ramah ini juga membuat ulang rumah bos arm di arm Hornet. itu karena setelah diubah kontruksi ke H, pinggang Pulsar masih terlalu lebar. Bos arm ini dibikin ulang dari arm limbah lainnya. Setelah itu, tinggal sesuaikan kemiringan monosok di arm dan sasis. Enggak perlu pakai model unitrack. “Kalau sasis deltabox cocok pakai unitrack. Tapi kalau sasis pola berlian cocok yang langsung ke arm. Seperti Yamaha Byson atau honda New Mega Pro,” aku Rudi. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : MRF 100/80-17
Ban belakang : MRF 120/80-17
Knalpot : Custom BM (GSX 600)
Lampu sein : Variasi
Berkat Motor : (021) 935-17093
0 komentar:
Posting Komentar