Kamis, 10 November 2011

Bajaj Pulsar 220, Sporty Lewat Full Fairing

Bajaj Pulsar 220, Sporty Lewat Full Fairing

 

Ada kesamaan yang dimiliki dua pemilik Bajaj Pulsar 220 DTS-i. Yaitu, Arnold Oscar yang tinggal di Cinere, Jakarta Selatan dan Randi Apriandi yang domisili di Jati Asih, Bekasi, Jawa Barat. Keduanya, ingin Pulsar 220 miliknya mengaplikasi full fairing.

“Kendaraan ini sebagai alternatif pengganti mobil. Jika dulu pakai mobil, sekarang justru pakai motor. Tapi, saya ingin motor ini beda dengan Pulsar 220 lainnya. Makanya sekarang dibuat jadi full fairing,” alasan Arnold yang kerja di daerah Cawang, Jakarta Timur.

Sedang bagi Randi, dia ingin Pulsar-nya tampil lebih sporty. “Iya. Kesannya tanggung banget kalau cuma half fairing. Padahal cover depannya sudah mengesankan sporty,” bilang Mahasiswa yang kuliah di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten itu.

Demi mengejar tampilan yang diinginkan, keduanya mengubungi Rudi Gunawan dari Berkat Motor (BM). Padahal, keduanya enggak saling kenal sebelumnya lho. He..he..he...

Lanjut! Rudi yang modifikator kerap bermain dengan fiberglass pun menawarkan konsep Suzuki GSX-R 600. “Kalau dilihat secara detail, desain standarnya Pulsar 220 memang mirip GSX. Jadi, tinggal dikembangkan lagi,” ungkap pria yang punya workshop di Jl. Ciledug Raya No. 1, Kreo, Ciledug, Tangerang ini.

So, setelah kedua konsumennya setuju dengan konsep yang ditawarkan, project pun dimuali. Memakai bahan fiberglass, fairing dibuat ulang. Tapi, demi menyesuaikan dimensi bodi Pulsar yang tak selebar moge, ukuran fairing direduksi alias diperkecil. Lalu, sekitar areal lampu depan dicustom agar mirip GSX.

Mantapnya, Rudi tak perlu membuat ulang dudukan fairing. “Ada dua dudukan untuk fairing. Main braket dan sub braket. Kalau main braket, tinggal mengambil dudukan asli dari Pulsar yang sudah ada di bawah spidometer. Tapi, kalau dudukan tambahan, cukup penambahan pelat di crankcase kiri dan kanan,” bilang modifikator 36 tahun itu.

Usai membuat ubahan di sektor depan alias full fairing, kini beranjak ke sektor buritan. Oleh kedua pemilik, Pulsar ini tidak ingin bodi belakang berubah. Tapi, tetap mau tampil sporty. Jalan keluar yang ditempuh, aplikasi single sitter. Biar masih bisa tetap dipakai buat boncengan nantinya, Rudi hanya membuat cover penutup bagi jok belakang saja. “Kalau mau dilepas, tinggal lepas lewat kunci di jok,” tutupnya ayah 2 anak itu.

Lebih Sporty Lagi
Randi ingin tampil lebih sporty lagi! Karena kalau sebatas full fairing aja, masih dirasa kurang cukup baginya. Maka itu, dia juga meminta Rudi untuk mengaplikasikan monosok di sektor buritan.

"Monosok diambil dari Honda Hornet. Untuk pemasangan, kontruksi arm Hornet yang A diubah jadi H agar masuk ke frame Pulsar,” bilang Rudi yang juga mulai bikin banyak fairing karena besarnya permintaan konsumen.

Agar arm masuk, modifikator ramah ini juga membuat ulang rumah bos arm di arm Hornet. itu karena setelah diubah kontruksi ke H, pinggang Pulsar masih terlalu lebar. Bos arm ini dibikin ulang dari arm limbah lainnya. Setelah itu, tinggal sesuaikan kemiringan monosok di arm dan sasis. Enggak perlu pakai model unitrack. “Kalau sasis deltabox cocok pakai unitrack. Tapi kalau sasis pola berlian cocok yang langsung ke arm. Seperti Yamaha Byson atau honda New Mega Pro,” aku Rudi.  (motorplus-online.com)

 DATA MODIFIKASI
Ban depan    : MRF 100/80-17
Ban belakang    : MRF 120/80-17
Knalpot        : Custom BM (GSX 600)
Lampu sein    : Variasi
Berkat Motor    : (021) 935-17093

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Design Blog, Make Online Money