Sisi Kelam Biker, Kekerasan dan Sadisme Yang Memprihatinkan
Apa boleh buat, pergaulan
jalanan membuahkan ekses negatif biker. Entah atas nama eksistensi,
machoisme atau sekadar menunjukkan jati diri. Bentrokan atasnama
kumpulan seringkali terjadi. Di berbagai tempat, two wheeler kadang
ogah berbagi jalanan dan saling serang. Eksesnya cukup mengkhawatirkan.
Nggak cuma bentrok antarsesama motoris, mereka juga berhadapan langsung
dengan penduduk setempat atau massa yang marah.
Dua peristiwa
lumayan menghebohkan terjadi di dua tempat. Di Garut dan Purwakarta
misalnya, kumpulan yang disinyalir sebagai geng motor, terlibat bentrok
dengan massa yang beringas. Di pusat Kota Garut, massa menunggu
kedatangan geng motor yang sudah membuat ribut beberapa hari sebelumnya.
Akibatnya, sang penyerang tewas dihakimi massa. Hal sama
terjadi juga di Purwakarta di Jl. Industri Desa. Waktu itu, 4 orang
naik satu motor, riding secara brutal dan zig-zag. Motor bermanuver liar
ke kanan-kiri dan salah satunya mengibarkan salah satu bendera geng
motor.
Massa di sekitar tergangu dan melempari mereka dengan
batu. Sadar diserang mereka panik, dan menyebabkan dua pembonceng, Anton
dan Ali Jejen terlempar. Setelah itu kejadian mengerikan terjadi.
Keduanya jadi bulan-bulanan massa. Anton tewas di tempat kejadian dan
Ali Jejen kritis. Sempat dibawa ke RS Hasan Sadikin, Bandung nyawanya
tidak tertolong.
Tidak hanya massa, pertempuran antargeng juga
jadi sisi gelap yang mengkhawatirkan. Tahun lalu, skuteris terlibat
bentrok dengan kumpulan motor yang sering disebut geng motor. Uwem
salah seorang skuteris asal Dayeuh Kolot Bandung dan beberapa rekannya
asyik ngebengkel di tempat nongkrong Antique Scoter Brothers ( ASB) di
zona Bolero.
“Waktu itu belum terlalu malam. Dari arah Selatan
puluhan motor mendatangi tempat ini. Satu motor terdiri dari 3 orang,
kira-kira ada 20 motor saat itu,” jelas brother yang didatangi MOTOR
Plus setelah kejadian.
Tanpa basa-basi lagi kelompok motor ini
melakukan tindak kekerasan pada mereka. Semua motor dijungkirbalikkan,
kaca dipecahkan. Anehnya, di saat bersamaan kekerasan lain terjadi.
Tercatat
terjadi beberapa kebrutalan pada skuteris di Cilengkrang Ujung Berung
menimpa klub Scooter Lover, juga terjadi di Cirebon, Indramayu juga
Majalengka. ”Ada apa ini, sepertinya memang ada kesengajaan,” gemas
Qosim, Penasehat CSI mendampingi ketua klub Agus S.,SP.BSC.
Dalam
peristiwa lain, korban kekerasan mengalami trauma berkepanjangan
bahkan cacat seumkur hidup. Brother berinisial TB yang enggan disebut
nama bercerita kisah pilunya. Sepulang menghadiri riungan klub lain,
diserang sekelompok orang bermotor dengan menggunakan batu dan botol.
”Saat itu suasana gelap dan saya tidak bisa melihat mereka. Saya
dihantam batu dan dikeroyok sedikitnya oleh 7-8 orang. Saat berusaha
berdiri saya sempat ditodong pistol,” jelas biker kelahiran 1984 ini.
Ia
mengaku muntah darah dan dilarikan ke UGD rumah sakit terdekat.Saat
yang bersamaan istri tersayang sedang hamil tua dan akan melahirkan.
Mungkin shock atas kejadian menimpa suaminya, ia mengalami
keguguran.Kejadian lain menimpa Nur Fadila alias Eki. Warga perumahan
Abdi Negara, Rancaekek yang juga siswa kelas 1 di sebuah SMA di
Rancaekek ini dianiaya oknum motoris sampai luka parah. Ia dibacok oleh
anggota geng motor hingga melukai bagian kepala belakang dan pelipis
hingga tembus ke mata sebelah kanan.
Kisah memilukan dari sisi
gelap bikers nggak hanya kekerasan gankster atau pertarungan di
jalanan. Peristiwa nggak kalah menghebohkan bahkan miris dialami
almarhum Jarnudin bin Kasan, biker asal Desa Cerukcuk, Kecamatan
Tirtayasa, Serang. Ia merenggang nyawa karena keisengan orang yang tidak
punya perikemanusiaan! Sebagian peristiwa tadi hanyalah sedikit saja
ralita yang terjadi di dunia biker. Sisi gelap yang harusnya tidak boleh
terjadi. Semoga!
moonraker coba ubah imej
Klub Berbenah
Kesan atau cap kelam atau hitam
kalangan biker disadari berdampak buruk bagi biker lain. Sebagian yang
selama ini dikenal sebagai klub motor pembuat onar bukannya tidak sadar
akan cap yang ditempelkan masyarakat.
“Salah satunya kami ingin
klub kami ini resmi tercatat tidak ilegal. Makanya, didaftarkan di
Pengprov IMI,” buka Rahmat Hidayat dari Brigez dan Irfan Octavian, Ketua
Umum Moonraker.
Langkah ini juga didukung oleh pihak kepolisian
dan menjadikan mereka mitra. Seperti di Cirebon. Paguyuban Otomotif
Cirebon, misalnya, mereka sering melakukan kerja sama dengan pihak
keamanan setempat dalam berbagai acara.
“Bahkan, dalam
menentukan lokasi tempat nongkrong, POCI juga melakukan koordinasi
dengan pihak kepolisian,” kata Koernia, Sekretaris Umum POCI.
Kegiatan
klub lainnya yang ingin dilakukan para komunitas yang dianggap membuat
onar yakni dengan melakukan kegiatan positif seperti aksi bakti sosial
dan tanam pohon. Seperti yang dilakukan Moonraker dan Brigez di Taman
Nasional Dago Pakar. Rahmat Hidayat, ‘Korea’ Brigez , XTC Reza, Irfan
Octavian ketua umum Moonraker. (motorplus-online.com)
moonraker coba ubah imej
0 komentar:
Posting Komentar