Kunjungan MOTOR Plus Ke Museum Yamaha Di Shizuoka, Jepang
Mr. Sasaki Hiroshi, Manager PR
& Advertising Division dan sister Kobayashi Ayuko, Supervisor
Product PR Group, Yamaha Motor Co.,LTD, hepi mengantar saya ke museum
resik dan besar di markas besar mereka. Pas bertemu Sasaki, saya
langsung bisa menebak kalau beliau ini biker senior dan sama-sama
psychocyle.
”Sir, dari semua motor yang ada di sini, yang mana yang paling
Anda favoritkan?” tanya saya dalam pertemuan pertama itu. Ia enggak
berpikir panjang dan langsung mengajak ke salah satu motor yang dia
idolakan. ”Inilah! Motor sport retro yang enggak ada duanya!” semangat
pria yang kami taksir berusia 60 tahunan lebih. Dia menghampiri Yamaha
YDS-1 yang katanya sangat kencang di zamannya.
Sasaki Hiroshi dan motor idolanya, YDS-1
Enggak mau kalah, dia bertanya lagi pada saya. “Dengar-dengar
kamu sendiri punya Yamaha ya? Yang mana yang kamu punya?” katanya. Saya
membimbing beliau ke salah satu motor yang juga dipajang di sana. “Ini
pak, Yamaha XS650. Tapi, punya saya sudah tidak original, warnanya tidak
hijau seperti ini, lagipula tahunnya lebih baru, depannya sudah pakai
disc brake,” jawab saya. Walau terkendala bahasa dan harus diterjemahkan
oleh Ayuko, kami seperti dua orang yang sudah kenal lama, maklum
sama-sama suka motor klasik.
Toyota 2000 GT dan V-Max. Rancangan mesin mobil ini ada kaitannya dengan Yamaha Motor Co.,LTD
Itulah sepenggal kesan saya saat datang ke tempat ini. Buat
pecinta motor, museum ini jelas bikin betah. Mereka memajang hampir
semua varian Yamaha legendaris sebagai jejak sejarah mereka. Di lokasi
terdepan, dipajang, the first original model, Yamaha 250 YD-1.
Berdampingan dengan 125 YA-1, motor pertama yang dibuat perusahaan ini
setelah memproduksi alat-alat musik sebagai mahakarya mereka yang
pertama di bawah bendera Nippon Gakki Co.,LTD.
Lambang garputala mereka juga adalah alat untuk menyetem piano
dengan 3 unsur mewakili pelanggan, masyarakat dan individu yang juga
diabadikan oleh perusahaan pembuat motor mereka di bawah bendera Yamaha
Motor Co., LTD. “Bedanya, lambang Yamaha motor ketiga unsur tadi keluar
dari lingkarannya,” kata Sasaki.
Honda RC 211V, rival berat Yamaha M1 tungangan Valentino Rossi. Dua motor yang mengguncang dunia motosport
Dari areal yang penuh data bersejarah ini, kami lantas memasuk
ruangan lain, yakni sesi motor sport andalan mereka. Uniknya, Yamaha
juga memajang Honda sebagai kompetitor terkuat mereka. Di dunia balap,
varian Yamaha RD 05 A berdampingan dengan Honda RC 116 yang selalu
bersaing di ajang balap tahun itu.
Motor pertama yang dibuat Yamaha dan first original model 250 YD-1 serta 125 YA-1
Tak cuma itu, Yamaha YZR 500 1983 disandingkan dengan Honda NS
500 1984. Makin sip, tunggangan Valentino Rossi, Yamaha M1 bersanding
apik dengan Honda RC 211V. Tentunya ini menujukkan rivalitas yang
sangat kuat di antara dua pabrikan ini.
Kenyang menyimak motor-motor sport dan rivalitas dengan
pesaingnya ini, sajian motor laki baik sport turing juga cruiser. Desain
orisinal dari GX 750, TX 500 atau XV 1900 Raider,Yamaha V-Max juga ada
barisan motor skubek dari berbagai negara. Seperti Fino Thailand atau
Mio Fino yang menggilas jalan-jalan di Thailand. Buat skuteris, museum
ini juga memajang skuter Yamaha pertama, yakni SC-1 1950 dengan desain
jadul menyerupai bemo roda dua.
Sebuah tempat yang sangat berkesan!
(motorplus-online.com)
Barisan motor turing dalam kondisi sangat terawat dan original

0 komentar:
Posting Komentar